Thursday 29 September 2016

Wrap Up! Bacaan Bulan September 2016

Sebelumnya, pernahkah saya membaca sebanyak ini dalam sebulan? Saya jadi kaget sendiri. Terlepas dari bacaan-bacaan yang berhubungan dengan tugas kantor, bulan September ini saya sudah membaca 14 buku. Yah... ada komiknya sih, dan buku-buku tipis, tapi buku-buku bantal juga ada.


Entah kenapa semangat baca saya sedang tinggi. Mungkin karena bacaannya seru-seru. Di sisi lain, semangat saya untuk mengerjakan hal-hal lain jadi menurun (Hey, you can't have everything!) Saya malas menonton serial TV, malas mewarnai, malas berkreasi dengan kain flanel...

Jadi... apa saja yang saya baca?


Untuk komik, ada Les Miserables volume 5 dan 6. Pengakuan dosa! Saya belum membaca versi novel karya fenomenal Victor Hugo ini... karya klasik yang amat tebal (meski sudah dibagi menjadi tiga buku--kalau tidak salah) ini membuat saya enggan membacanya. Saya sudah menonton film adaptasinya yang paling baru (keluaran tahun 2012) dan cukup terkesan dengan jalan ceritanya, serta akting para pemerannya.


Kembali ke adaptasi komiknya, saya sangat merekomendasikannya! Gaya gambar Takahiro Arai sangat bagus dan lumayan realistis. Kisahnya disampaikan dengan amat baik, hingga berhasil membuat perasaan saya campur aduk.


Di awal bulan, saya membaca Archenemy yang sudah dari bulan sebelumnya saya mulai. Ceritanya kurang begitu mengesankan, tapi saya berusaha membacanya cepat-cepat untuk segera menyelesaikan trilogi The Looking Glass Wars karya Frank Beddor ini.

 
Masih di awal bulan, kalau tidak salah di sela-sela membaca Archenemy, saya membaca sebuah buku tipis berjudul Gravity Falls: Pining Away. Ini adalah novelisasi serial kartun favorit saya, Gravity Falls (tayang di Disney Channel). Ceritanya, anak kembar Dipper dan Mabel liburan musim panas ke tempat pamannya, Stan di suatu tempat bernama Gravity Falls. Sang paman punya tempat wisata namanya Mystery Shack, yang isinya rata-rata barang tipuan, tapi sebenernya ada juga barang-barang yang benar-benar mengandung kekuatan mistis. Dipper dan Mabel menemukan berbagai kejadian dan makhluk aneh di Gravity Falls, dan mereka (anehnya) menghadapi itu semua dengan cukup tenang--cenderung konyol.

Saya suka dengan tokoh Mabel yang aneh dan selalu optimis. Biarpun kisah cintanya gagal melulu, dia tetap bisa bersikap ceria. Yah, bagaimana bisa berhasil jika dia jatuh cintanya sama mayat hidup, atau merman? :p


Kemudian ada Hollow City dan The Library of Souls, buku kedua dan ketiga trilogi Miss Peregrine's Home for Peculiar Children. Saya bertekad menyelesaikan trilogi ini sebelum adaptasi filmnya keluar di akhir September ini (sudah belum ya? Saya kurang mengikuti beritanya).

Kedua buku ini kisahnya seru, lebih seru daripada buku pertama, sehingga saya dapat selesai membaca dengan cukup cepat. Akhir kisahnya menurut saya agak aneh dan maksa, tapi ya sudahlah.


Milea, buku lanjutan kisah Dilan-nya Pidi Baiq, saya selesaikan hanya dalam kurun waktu 2,5 jam! Iya, ngaku, ada bagian-bagian yang saya scanning karena berisi sesuatu yang diulang-ulang. Secara keseluruhan, kisahnya oke, memberikan sesuatu yang segar karena dikisahkan dari sudut pandang Dilan (sementara di buku satu dan dua dikisahkan dari sudut pandang Milea). Saya bisa paham mengapa buku ini begitu digandrungi kawula muda; karena kisahnya berpotensi bikin baper! Dan anak muda sekarang sukanya baper kannnnn :p Iya, ngaku (lagi) bahwa saya sudah tidak muda.


Buku lainnya yang saya baca dengan cukup cepat (sekitar 3 hari, untuk buku setebal 647 halaman) adalah Battle Royale karya Koushun Takami. Ceritanya seru banget. Sudah saya bahas panjang lebar di blog sebelah.... jadi tidak perlu saya ulang lagi di sini lah ya...


Berikutnya ada buku yang saya baca bareng dengan Mbak Zai dan Mbak Mery, yaitu Wildwood karya Colin Meloy, dan diilustrasikan oleh Carson Ellis. Buku ini yang pertama dari trilogi Wildwood. Buku keduanya berjudul Under Wildwood, dan buku ketiga berjudul Wildwood Imperium. Target pembaca buku ini adalah remaja. Yah, pikir saya, untuk ukuran konsumsi remaja, buku ini tebal sekali! (576 halaman).

Tapi ternyata tebalnya itu mengasyikkan! Kisahnya seru, ilustrasi-ilustrasinya banyak dan bagus-bagus. Saking serunya, sampai terbawa mimpi... hahaha.


Setelah mulas puas membaca buku-buku tebal, saya memutuskan beralih ke buku-buku tipis, dan yang menjadi pilihan saya ada tiga buku karya Roald Dahl: Danny The Champion of The World, James and The Giant Peach, dan Esio Trot.

Dari ketiganya, yang paling saya sukai adalah Danny The Champion of The World, karena menampilkan hubungan yang baik dan hangat antara ayah dan anak lelakinya. Kisahnya membuat saya senang saat membacanya :)

James and The Giant Peach bisa dibilang kisahnya absurd dan tidak masuk akal, tapi masih lumayan asyik dibaca. Sedangkan Esio Trot, wah, ini sama sekali bukan konsumsi anak-anak ya.


Di minggu terakhir Bulan September, saya meneruskan membaca Rasuk, sebuah novel lokal karya salah satu penulis favorit saya, Risa Saraswati. Sekitar tahun lalu, saya nitip dibeliin buku ini ke Iwan yang saat itu menghadiri acaranya Teh Risa (kayaknya waktu itu acara book talk--lupa). Kemudian saya langsung membacanya beberapa halaman karena penasaran... tapi lalu mood membaca saya hilang dan buku ini pun disimpan di timbunan... hingga ketika kemarin saya ambil lagi, kertasnya sudah mulai berjamur... hiks.

Teh Risa sebelumnya telah menulis trilogi Danur-Maddah-Sunyaruri yang didasarkan pada pengalaman pribadinya berkawan dengan makhluk-makhluk halus. Sedangkan Rasuk ini kisahnya murni fiksi. Tokoh utama Rasuk adalah gadis muda bernama Langgir Janaka. Dia orang yang pendiam dan merasa tersiksa oleh hidupnya. Sejak ayahnya meninggal, Langgir diperlakukan buruk oleh ibunya, yang menyalahkan Langgir atas kematian suaminya. Langgir begitu menderita, tapi tidak pernah mau curhat kepada ketiga sahabatnya (menurut saya ini aneh!), malah dia merasa iri pada kehidupan mereka yang menurutnya begitu bahagia. Langgir terus memupuk penderitaannya, terus-menerus mengeluh bahwa hidup ini tidak adil, bahkan dia menghujat Tuhan. Yah, tokoh utama yang menawan ya? Nope. Nope. Nope. Alih-alih merasa kasihan, saya malah merasa sebal padanya.

Melalui serangkaian insiden, roh Langgir terlepas dari tubuhnya, lalu merasuk ke tubuh orang-orang lain, termasuk ke tubuh ketiga sahabatnya. Langgir jadi tahu bahwa kehidupan sahabat-sahabatnya tidak seindah dan sebahagia yang dia bayangkan. Di sini pesan moralnya jelas sekali... seperti ditulis besar-besar di papan reklame. Entah bagaimana perasaan para pembaca yang lain, tapi saya sih merasa digurui, dan saya kurang suka buku-buku yang kisahnya jelas sekali menggurui.

Nah... salah satu hal yang menurut saya aneh, Langgir dan ketiga sahabatnya masing-masing punya rahasia yang disembunyikan dari satu sama lain. Masing-masing punya masalah besar yang dipendam sendiri. Padahal mereka sudah bersahabat selama bertahun-tahun, dari SMP hingga kuliah. Jadi... apa gunanya sahabat, kalau tidak bisa dijadikan tempat mencurahkan hati dan perasaan? Apakah di kehidupan nyata ada persahabatan yang semacam ini? Maaf saja, saya rasa itu bukan persahabatan sejati.

Menurut saya, buku ini lebih cocok masuk kategori drama daripada horor. Drama, dengan sentuhan supranatural. Saya hanya akan merekomendasikannya pada para penggemar karya-karya Teh Risa, yang bisa menoleransi hal-hal aneh dan gila yang muncul dalam buku Rasuk ini.


Last but not least, saya dikasih satu buku imut sama teman kantor, judulnya Coffee Time. Ini adalah nama cafe yang menjadi latar belakang tempat ceritanya. Azalea, seorang mahasiswi, terpaksa kerja sambilan di Coffee Time untuk menambah uang sakunya, karena bisnis ayahnya tiba-tiba bangkrut. Di Coffee Time, Azalea berkenalan dengan para pegawai lainnya yang memiliki karakter berbeda-beda. Azalea juga belajar menghadapi kenyataan bahwa dirinya bukan lagi anak orang kaya yang bisa mendapatkan segala macam hal dengan mudah, dan biasa dilayani. Kini, dirinyalah yang harus melayani.

Buku Coffee Time tipis dan kecil, cocok deh dibaca sekali duduk sambil minum kopi. Dulu banget pernah diminta baca dan mengomentari draft awal buku ini, ternyata akhirnya jadi terbit :p Kisahnya ringan, dan ada beberapa ilustrasi hitam putih di dalamnya. Akhir kisahnya masih menggantung nih, semoga dilanjutkan di buku berikutnya.

Sekian rekap bacaan bulan September saya. Bulan depan bakal baca apa saja ya? :)

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan pesan jika berkenan :)