Monday 21 December 2015

Jurnal Mewarnai I - Buku-Buku Mewarnai Favorit

Prakata

Menggambar dan mewarnai adalah salah satu hobi yang tak lagi saya tekuni sejak lulus bangku SMA. Perkuliahan yang mengharuskan saya untuk lebih banyak membaca, dan hilangnya kawan-kawan yang memiliki minat sama dalam hal ini, membuat saya membiarkan tumpukan kertas bergambar dan sejumlah pensil warna terbengkalai di rak buku. Namun, setiap kali bertandang ke toko peralatan tulis, saya tak pernah luput mengagumi deretan alat mewarnai... bahkan membelinya, meskipun tak tahu kapan akan menggunakannya.

Jadi, senang sekali rasanya ketika muncul kesempatan untuk kembali mewarnai, melalui munculnya buku-buku mewarnai untuk dewasa, dengan gambar-gambar yang kompleks dan indah. Benar kata Johanna Basford, selembar kertas kosong bisa membuat malas untuk memulai, tapi jika sudah ada gambarnya, dan kita tinggal mewarnai, tentu akan lebih mudah.

Dari Secret Garden

Terkadang ada perasaan was-was dan segan, bagaimana jika setelah diwarnai, saya malah merusak keindahan gambar yang telah ada? Bagaimana jika paduan warna yang saya gunakan ternyata tidak sedap dipandang? Yah, saya berusaha menyingkirkan pikiran-pikiran negatif seperti itu dan mulai saja mewarnai. Saya pikir ini bisa disiasati dengan melihat berbagai hasil gambar yang sudah diwarnai sebagai inspirasi (bisa dicari di Instagram atau Pinterest), bahkan ada juga yang mengunggah video berbagai teknik mewarnai, seperti @madame_color.

Lalu, jangan terlalu membanding-bandingkan hasil mewarnai sendiri dengan hasil orang lain, karena setiap orang memiliki gaya yang berbeda dan pengalaman serta kemampuan artistik yang berbeda. Jangan bandingkan diri dengan ilustrator kawakan. Nikmati saja kegiatan mewarnai itu sendiri. Cobalah berbagai gaya dan teknik, coba berbagai jenis alat mewarnai. Jangan jadikan mewarnai sebagai beban, ini seharusnya menjadi hobi yang menyenangkan :)

Buku Mewarnai yang Saya Miliki

Sejauh ini saya telah memiliki empat buku mewarnai. Yang pertama kali saya beli adalah Secret Garden karya Johanna Basford, kemudian The Color of Art terbitan Hutamedia, lalu The Lost Ocean karya Johanna Basford, dan yang terakhir The Time Chamber karya Song Daria. Kecuali The Color of Art, semua buku ini saya pesan melalui Periplus Online, karena semuanya terbitan luar negeri.


Secret Garden adalah yang paling memuaskan bagi saya, secara konten dan kemasan. Saya telah menulis artikel lebih lengkap tentang buku ini, beserta segala kelebihannya, di Sekeping Es. Saya juga telah berkomitmen untuk mewarnai secara berurutan dari halaman pertama, dan sejauh ini saya telah selesai mewarnai hingga halaman 17.


Color of Art saya beli sekadar untuk memuaskan rasa penasaran akan kualitas bukunya. Penerbit buku ini mengeluarkan beberapa buku mewarnai dalam waktu nyaris bersamaan... hebat sekali. Padahal saya pikir membuat satu buku mewarnai saja sudah cukup sulit dan memakan waktu. Yah, ternyata isinya diambil dan dikumpulkan dari Freepik dan Shutterstock. Pantas saja cepat.

Saya kurang berminat mewarnai buku ini sampai selesai, lagipula bukunya sedang dipinjam teman kantor, untuk referensi. Oh iya, ulasan lebih lengkap tentang Color of Art bisa dibaca di sini.


Lost Ocean adalah buku mewarnai ketiga karya Johanna Basford. Berbeda dengan Secret Garden dan Enchanted Forest (buku keduanya), Lost Ocean diterbitkan oleh Penguin. Jelas kemasannya sedikit berbeda. Warna kertasnya lebih putih. Binding-nya dilem, bukan dijahit... Hiks.


Saya baru sempat sedikit mewarnai halaman nama saja, senang karena akan banyak memadukan warna biru, hijau, dan toska. Saya juga iseng-iseng memulas latar belakang gambar dengan... eye shadow. Habisnya, saya kalau beli eye shadow cuma karena suka melihat warnanya... jarang saya pakai (memang malas pakai make-up). Daripada eye shadow itu menganggur (dan kedaluarsa), ya saya pakai untuk mewarnai saja :p Diaplikasikannya pakai jari.


Buku keempat yang saya beli, The Time Chamber, adalah karya ilustrator asal Korea, Song Daria. Faktor yang membuat saya memilih buku ini adalah karena bukunya memiliki alur cerita dan ada tokoh berbentuk manusia (peri yang menyerupai gadis kecil).

Buku Mewarnai yang Ingin Saya Miliki

Saat ini hanya ada dua buku mewarnai lagi yang membuat saya penasaran, dan kebetulan keduanya karya ilustrator asal Filipina :D Yang pertama adalah Animorphia karya Kerby Rosanes, dan yang kedua adalah Around the World With Googly Gooeys.

Saya pertama kali berkenalan dengan karya-karya Kerby Rosanes lewat akun Instagramnya yang ditunjukkan oleh Mbak Esti (rekan kerja saya).


sumber: thedesignerwall.com
Di dalam Animorphia, Kerby memadukan gaya doodle dan realisme, dan itulah yang membuat karyanya unik dan saya sangat tertarik ^^.


Googly Gooeys adalah karakter yang diciptakan oleh sepasang suami istri, Ponggo dan Tippy Go. Saya bertemu dengan Tippy pada acara KLTCC 2015, saat dia berkunjung ke stan Mizan dan memberikan kartu namanya. Tippy mewakili komunitas ilustrator Filipina. Kami juga sedikit berbincang-bincang tentang buku dan ilustrasi.

Tertarik dengan gaya ilustrasi Googly Gooeys yang lucu dan unik, saya pun mulai mengikutinya di Twitter dan Instagram. Dari Instagram pula saya mengetahui tentang rilisnya buku mewarnai ini :D


Oh iya, saat ini Tippy sedang mengandung anak pertamanya dan akan segera melahirkan. Semoga semua prosesnya lancar!

Penutup

Beberapa kawan bertanya pada saya, apa yang saya gunakan untuk mewarnai, dan saya biasanya menjawab singkat-singkat saja sesuai pengetahuan saja yang cuma sedikit dalam dunia warna-mewarnai. Di Jurnal Mewarnai berikutnya saya akan membahas alat-alat apa saja yang saya gunakan untuk mewarnai. Sampai jumpa, dan semoga harimu menyenangkan :)

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan pesan jika berkenan :)